Gentry Amalo – indosmarin.com
Denpasar – Prihatin dengan nasib seniman tradisional yang makin terpinggirkan, membuat dua seniman tradisi, pelawak dan seniman drama gong, di Bali menyatakan siap bertarung menuju Senayan. Kedua seniman ini siap bertarung dengan mantan pejabat, politisi, dan wakil rakyat yang mendaftarkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD pada Pemilu 2009.
Dengan dandanan khas, I Kadek Arimbawa, pelawak muda ternama di Bali, yang lebih sering dikenal dengan nama Lolak, mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali di Denpasar, Senin (14/7), pada hari terakhir pendaftaran. Diiringi belasan pendukungnya, mereka memakai kaus bertuliskan Lolak, go to Senayan. Ia mengaku didukung sedikitnya 2.154 orang yang dibuktikan dengan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
Lolak mengaku mendaftarkan diri menjadi calon anggota DPD karena dorongan rekannya, khususnya sesama seniman tradisional. Visi-misi yang diusungnya juga tidak jauh dari kehidupannya sebagai seniman. Ia berjanji memperjuangkan pekerja seni di Pulau Dewata. Ini berawal dari keprihatinannya terhadap nasib seniman yang merana. Padahal, Bali dikenal sebagai pulau seni dan budaya.
Ditemui di kediamannya di kawasan Panjer – Denpasar, Lolak tidak hanya berkomentar tentang nasib seniman, tapi juga berkomentar soal kerusakan lingkungan pesisir Bali. Menurut pelawak yang memilik rambut ala Punk ini lingkungan pesisir Bali makin parah akibat kebijakan pemerintah provinsi maupun kabupaten yang lebih sering melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.
Lolak yang juga Duta Lingkungan Pesisir ini, menyoroti tindakan para penentu kebijakan yang tidak menghargai lingkungannya sendiri. Padahal persoalan lingkungan pesisir, bisa terselesaikan jika para pejabat pemerintah mau mengikuti “awig-awig” (aturan adat) yang ada di setiap desa adat yang terletak di pesisir Bali(*)
bagus maju terus asal benar2 berjuang untuk kesenian bali dan bali bukan malah mencari keuntungan seperti pra calon2 yang lain.